MUKI | Majelis Umat Kristen Indonesia
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak
No Result
View All Result
MUKI | Majelis Umat Kristen Indonesia
No Result
View All Result
Home Artikel

Batu dan Mutiara

by Editorial MUKI
April 9, 2019
in Artikel
0
Share on FacebookShare on Twitter

Pada suatu ketika, hiduplah seorang pedagang batu-batuan. Setiap hari dia berjalan jalan dari kota ke kota untuk memperdagangkan barang-barangnya itu. Ketika dia sedang berjalan menuju ke suatu kota, ada suatu batu kecil di pinggir jalan yang menarik hatinya. Batu itu tidak bagus, kasar, dan tidak mungkin untuk dijual. Namun pedagang itu memungutnya dan menyimpannya dalam sebuah kantong, dan kemudian pedagang itu meneruskan perjalanannya. Setelah lama berjalan, lelahlah pedagang itu, kemudian ia beristirahat sejenak. Selama dia beristirahat, dia kembali membuka bungkusan yang berisi batu itu. Diperhatikannya batu itu dengan seksama, kemudian batu itu digosoknya dengan hati-hati. Karena kesabaran pedagang itu, batu yang semula buruk itu, sekarang terlihat indah dan mengkilap. Puaslah hati pedagang itu, kemudian dia meneruskan perjalanannya.

Selama dia berjalan lagi, tiba-tiba dia melihat ada yang berkilau-kilauan di pinggir jalan. Setelah diperhatikan, ternyata itu adalah sebuah mutiara yang indah. Alangkah senangnya hati pedagang tersebut, mutiara itu diambil dan disimpannya, tetapi dalam kantong yang berbeda dengan kantong batu tadi. Kemudian dia meneruskan perjalanannya kembali.

Adapun si batu kecil itu merasa bahwa pedagang itu memperhatikan dirinya, dan dia meraa begitu bahagia. Namun pada suatu saat mengeluhlah batu kecil itu kepada dirinya sendiri.

‘’Tuan, begitu baik padaku, setiap hari aku digosoknya walaupun aku ini hanya sebuah batu jelek, namun aku merasa kesepian. Aku tidak mempunyai teman seorangpun, seandainya saja Tuan memberikan kepadaku seorang teman’’.

Rupanya keluhan batu kecil yang malang ini di dengar oleh pedagang itu. Dia merasa kasihan dan kemudian dia berkata kepada batu kecil itu. ‘’Wahai batu kecil, aku mendengar keluh kesahmu, baiklah aku akan memberikan kepadamu sesuai dengan yang engkau minta.’’

Setelah itu kemudian pedagang tersebut memindahkan mutiara indah yang ditemukannya di pinggir jalan itu ke dalam kantong tempat batu kecil itu berada.

Dapat dibayangkan betapa senangnya hati batu itu mendapat teman mutiara indah itu. Sungguh betapa tidak disangkanya, bahwa pedagang itu akan memberikan miliknya yang terbaik kepadanya. Waktu terus berjalan dan sibatu dan mutiara pun berteman  dengan akrab. Setiap kali pedagang itu beristirahat, dia selalu menggosok kembali batu dan mutiara itu.

Namun pada suatu ketika, setelah selesai menggosok keduanya, tiba-tiba saja pedagang itu memisahkan batu kecil dan mutiara itu. Mutiara itu di tempatkannya kembali di dalam kantongnya semula, dan batu kecil itu tetap di dalam kantongnya sendiri. Maka sedihlah hati batu kecil itu. Tiap-tiap hari dia menangis, dan memohon kepada pedagang itu agar mengembalikan mutiara itu bersama dengan dia. Namun seolah-olah pedagang itu tidak mendengarkan dia.

Maka putus asalah batu kecil itu, dan ditengah -ditengah keputusasaannya itu, berteriaklah dia kepada pedagang itu, ‘’Oh, tuanku, mengapa engkau berbuat demikian? Mengapa engkau mengecewakan aku?’’

Rupanya keluh kesah ini didengar oleh pedagang batu tersebut. Kemudian dia berkata kepada batu kecil itu, ‘’Wahai batu kecil, kamu telah kupungut dari pinggir jalan. Engkau yang semula buruk kini telah menjadi indah. Mengapa engkau mengeluh? Mengapa engkau berkeluh kesah? Mengapa hatimu berduka saat aku mengambil mutiara itu daripadamu? Bukankah mutiara itu milikku, dan aku bebas mengambilnya setiap saat menurut kehendakku? Engkau telah kupungut dari jalan, engkau yang semula buruk kini telah menjadi indah. Ketahuilah bahwa bagiku, engkau sama berharganya seperti mutiara itu, engkau telah kupungut dan engkau kini telah menjadi milikku juga. Biarlah aku bebas menggunakanmu sekendak hatiku. Aku tidak akan pernah membuangmu kembali.

Yang dimaksud dengan batu kecil itu adalah kita semua, sedangkan pedagang itu adalah Tuhan kita sendiri. Kita semua ini buruk dan hina di hadapanNya, namun karena kasihnya itu Dia memoles kita, sehingga kita di jadikannya indah di hadapanNya. Sedangkan yang dimaksud dengan mutiara itu adalah berkat Tuhan bagi kita semua. Siapa yang tidak senang menerima berkat? Berkat itu ada berupa apa saja dalam kehidupan sehari-hari, mungkin berupa kegembiraan, kesehan, orangtua, saudara, sahabat, dan banyak lagi. Apakah kita pernah bersyukur, setiap kali kita mendapat berkat itu? Dan apakah kita tetap bersyukur, jika seandainya Tuhan mengambil semuanya itu dari kita? Bukankah semua itu miliknya dan ia bebas mengambilya kemabli kapanpun ia mau? Bersyukurlah selalu kepadaNya, karena Dia tidak akan pernah mengecewakan kita Semua.

Penulis: [Djasarmen Purba-Ketua Umum MUKI]

Next Post

Perlukah Golput?

Kedamaian Hati

PO Tentang Dewan Pengawas MUKI Segera Diberlakukan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • wakil sekretaris muki

    Sambutan DPP MUKI pada Acara Doa Syukur 2 Tahun Pelantikan Pengurus MUKI Sulut

    502 shares
    Share 201 Tweet 126
  • Surat kepada Presiden RI: MUKI Minta Presiden Menindak Tegas Oknum Persekusi Penutupan Gereja di Jabar dan Daerah lainnya

    746 shares
    Share 298 Tweet 187
  • Seruan Bersama Asosiasi Pendeta Indonesia (API), Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI), Pusat Studi Papua Universitas Kristen Indonesia, dan Vox Point Indonesia

    566 shares
    Share 226 Tweet 142
  • Pelantikan DPW MUKI Provinsi Kepulauan Riau Periode 2020-2025

    613 shares
    Share 245 Tweet 153
  • 100 Tahun Dr. TB Simatupang: Sebuah Renungan “TUHAN SUNGGUH SAYANG SAMA PAK SIM”

    714 shares
    Share 286 Tweet 179

DARI EDITOR

Menangkap Kerisauan Umat

March 8, 2019

Aku, Kau, Mereka dan PILPRES

January 2, 2021

Kerja MUKI di 2019

January 21, 2019

PILIHAN

1000 Hari Sabtu

February 15, 2019

Arti Hidup

February 27, 2019

PRESS RELEASE FORUM CINTA PANCASILA dan FORUM KERJASAMA ORMAS KRISTEN: “UNGKAPAN KEPRIHATINAN ATAS PERLAKUAN DISKRIMINASI TERHADAP MINORITAS MUSLIM DI INDIA”

March 5, 2020

SEKJEN MUKI: Ditahun ke-VII MUKI Memberikan Penghargaan

November 23, 2020

Darurat Corona (29 Feb-29 Mar 2020)

March 29, 2020
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
  • Kontak
CALL CENTER: (021) 2123 2812

© 2021 Solusi Website

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak

© 2021 Solusi Website