MUKI | Majelis Umat Kristen Indonesia
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak
No Result
View All Result
MUKI | Majelis Umat Kristen Indonesia
No Result
View All Result
Home Artikel

Batu Timbangan

by Editorial MUKI
March 27, 2019
in Artikel
0
Share on FacebookShare on Twitter


Sadar atau tidak dalam banyak hal termasuk dalam bertingkah laku kita membutuhkan dan memakai ukuran. Kita sering menilai baik atau tidak baik, tinggi atau rendah, enak atau tidak enak. Baik penilaian itu benar atau tidak selalu menjadi acuan, ukuran. Dalam hidup dan perilaku kita dipakai sebagai acuan, ukuran atau meteran, berbahagialah kita karena itu berarti kita dapat menjadi teladan. Tetapi menjadi ukuran dan teladan sering tidak mudah, lelah, dan tidak enak. Disebuah kota, hiduplah seorang pria yang sehari-harinya mencari nafkah dengan membuat roti. Dia membuat dan menjual rotinya sendiri, dan menjadi seorang penjual roti yang sangat dikenal wajahnya.

Suatu hari, dia membeli dari seorang pria tua yang juga tinggal dikotanya. Dia membeli satu kilogram mentega kualitas terbaik dan membawanya pulang untuk diolah menjadi roti paling lezat untuk para pelanggan. Namun entah kenapa, ada pikiran aneh yang tiba-tiba terbesit di pikiran penjual roti itu.

Dia merasa tak yakin dengan bobot mentega yang baru saja dibelinya dari pria tua itu. Alhasil, begitu sampai dirumah, dia menimbangnya dengan alat canggih yang dimilikinya. Hasilnya benar saja, berat mentega itu tak sampai satu kilogram beratnya.

Hal ini jelas membuatnya marah, dan merasa diperlakukan tidak adil. Merasa sakit hati, dia pun langsung melaporakan penjual mentega itu ke pengadilan. Si penjual roti berharap hakim bisa memberikan keadilan padanya, yang bnar-benar merasa dirugikan.

Persidangan pun berjalan, dan hakim mulai menanyai motif penjual mentega itu melakukan kecurangan. Penjual mentega itu mengakui bahwa dia memang tidak memiliki timbangan yang bagus sebagai patokan dagangannya. Hal ini jelas membuat hakim semakin curiga dan menanyakan alat apa yang biasa digunakan penjual mentega untuk menentukan berat dagangannya.

‘’Hakim yang terhormat, saya memang tidak punya alat, tapi saya punya patokan untuk menentukan berat dagangan saya. Sebelum saya menjual mentega, saya telah membeli roti dari penjual roti yang menuntut saya itu, dengan berat satu kilogram. Berpatok pada berat roti itulah saya membagi mentega saya setiap kilogramnya. Jadi kalau ada yang harus anda salahkan, harusnya ya penjual roti itu,’’ ulas penjual mentega.

Dari kisah ini kita dapat memetik satu kesimpulan,  bahwa kita selalu memberikan ukuran yang dipunyai orang lain, bukan melihat ukuran diri kita sendiri. Jangan kita menghakimi supaya kita tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kita pakai untuk menghakimi orang, kita akan dihakimi dan ukuran yang kita pakai akan di ukurkan kepada kita. Sekali lagi saya ingatkan kepada saudara jangan kita selalu menghakimi, bila kita hidup di dalam Tuhan dan mengaku sebagai anak-anak Tuhan, karena hidup anak-anak Tuhan selalu teladan.

Penulis: [Djasarmen Purba – Ketum MUKI]

Next Post

MUKI Hadir Dalam Konferensi Gereja dan Masyarakat

Aktifitas di tengah KGM PGI di Sulawesi Utara

MUKI di Konferensi Gereja dan Masyarakat PGI

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Surat kepada Presiden RI: MUKI Minta Presiden Menindak Tegas Oknum Persekusi Penutupan Gereja di Jabar dan Daerah lainnya

    742 shares
    Share 297 Tweet 186
  • Seruan Bersama Asosiasi Pendeta Indonesia (API), Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI), Pusat Studi Papua Universitas Kristen Indonesia, dan Vox Point Indonesia

    566 shares
    Share 226 Tweet 142
  • Pelantikan DPW MUKI Provinsi Kepulauan Riau Periode 2020-2025

    612 shares
    Share 245 Tweet 153
  • KETUM MUKI: Menjaga Pilkada adalah Kewajiban Seluruh Anggota MUKI

    524 shares
    Share 210 Tweet 131
  • 100 Tahun Dr. TB Simatupang: Sebuah Renungan “TUHAN SUNGGUH SAYANG SAMA PAK SIM”

    708 shares
    Share 283 Tweet 177

DARI EDITOR

Menangkap Kerisauan Umat

March 8, 2019

Aku, Kau, Mereka dan PILPRES

January 2, 2021

Kerja MUKI di 2019

January 21, 2019

PILIHAN

MUKI DKI Jakarta: Menyediakan Portofolio adalah Wajib Jika Sudah Mau Jadi Pengurus.

November 29, 2019

Memberi Contoh yang Baik

May 2, 2019

MUKI Siap Bermitra dengan PERWAMKI

July 9, 2019

Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Jadi Pokok Sinergi

August 12, 2020

Pelantikan DPW, DPD, Pengurus Kecamatan Yogyakarta, 31 Januari 2020

February 4, 2020
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
  • Kontak
CALL CENTER: (021) 2123 2812

© 2021 Solusi Website

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak

© 2021 Solusi Website