MUKI | Majelis Umat Kristen Indonesia
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak
No Result
View All Result
MUKI | Majelis Umat Kristen Indonesia
No Result
View All Result
Home Artikel

Berselancar Hidup New Normal

by Editorial MUKI
June 9, 2020
in Artikel
0
Share on FacebookShare on Twitter

Berselancar yaitu olahraga di atas air pakai papan selancar mengikuti arus gelombang laut. Atlet selancar tak akan tenggelam sepanjang ikut atau tidak melawan arus gelombang laut. Demikian juga kita hidup berselancar atau tidak melawan new normal. Berselancar dengan meng adaptasi arus gelombang Covid-19. Covid-19 bukan lawan kita. Kita harus bisa hidup berdamai atau hidup berdampingan dengan Covid-19.

Kondisi saat ini adalah zaman/masa yang mana hidup sangat menyulitkan. Zaman atau masa tidak bisa dirubah. Yang bisa dirubah yaitu diri kita sendiri. Untuk itu kita harus siap mengikuti gaya atau style hidup, sesuai Protokol Kesehatan.

Pertanyaan: Pantaskah kita hidup dalam new normal? Gampang-gampang sulit menjawabnya.
Kenapa sulit? Karena kita orang normal, harus hidup dalam new normal? Bingung yeah. Heheheeee……

Thema ini saya awali dengan pertanyaan canda bercampur humor. Sebab kita sebagai orang normal perlu humor. Bagi orang yang tidak bisa humor, mohon izin orang itu disebut abnormal. Lagi-lagi humor…….

Pandangan saya hidup ”New Normal” suatu keniscayaan. Sepanjang mengikuti kata ”NEW”. Semua serba baru: (aturan baru, suasana baru, pikiran baru, semangat baru serta pola hidup baru). Hal baru tersebut muncul karena kita diharuskan ikut Protokol Kesehatan.

Selama ini semua yang baru tersebut tidak biasa kita lakukan. Karena dibiasakan akhirnya jadi normal. Karena sudah terbiasa, dan telah dijadikan budaya maka sudah sepantasnya kita hidup new normal. Jadilah new normal. (Apa itu hidup new normal saya anggap semua sudah maklum, tak perlu diulangi lagi).

New Normal, (berselancar dalam new normal) perlu kita punyai, untuk itu saya coba berbagi, mana tahu ada gunanya buat kita.

1. Perhitungan Keuangan Secara Matang & Perubahan Pola Hidup.

a. Pengeluaran uang perlu dihemat karena kita tidak tahu waktu berakhirnya pandemi Corona.
Contoh: Keluarga sederhana (suami/isteri + 2 anak). Selama masa normal, uang keluar keluarga Rp.3 juta/bulan (30 hari). Atau rata-rata Rp.100.000,-/hari. Pengeluaran Rp.3 juta harus bisa dihemat untuk waktu 40 hari. Atau rata-rata Rp.75.000,-/hari. Perlu penghematan karena pengalaman hidup kita sepanjang diam di rumah, membuat kita belajar hidup sederhana atau secukupnya.

b. Pola hidup saling tolong- menolong.
Sebagian orang di sekeliling kita tidak punya penghasilan lagi. Ada yang dirumahkan, perusahaan bangkrut, pengangguran dan lain sebagainya.
Akhirnya mereka hidup atas belas kasihan Pemerintah maupun warga. Itu sebabnya timbul sesama warga aksi hidup saling tolong-menolong. Atau muncul pola hidup/budaya asli bangsa Indonesia gotong-royong. Kondisi ekonomi seperti ini tentu punya batas waktu. Jika kondisi ekonomi belum normal masih berlanjut, Pemerintah pun bisa bangkrut? (Pemerintah sampai dengan saat ini telah mengeluarkan dana Corona mencapai Rp.800 T – hampir 1/3 dana APBN).

2. Hidup Berinovasi atau Kreatif.
Masa new normal, kita perlu banyak belajar.

a. Belajar pola hidup era online/digitalisasi.
Hidup serba digital, merupakan salah satu ciri hidup modern. Berkat kehadiran era digital, hampir segala aspek dalam kehidupan sehari-hari dapat diproses dengan mudah, cepat dan efisien. Hal ini tentu sangat membantu dan menjanjikan sehingga mampu meningkatkan performa kita dalam mengolah dan menyajikan informasi & data.

Contoh : Pengaplikasian perangkat digital seperti penggunaan sistem pemilu elektronik dengan komputer di berbagai negara di dunia. Agar tidak ketinggalan zaman, maka semua orang segala usia perlu belajar hidup digital atau setidaknya mampu buat aplikasi perangkat digital. Bahkan fungsi uang sebagai alat bayar akan berganti ke digital seperti go pay, ovo, vave dan lain-lain. Ramalan buku bacaan saya, suatu saat nanti akan terjadi alat bayar hanya menggunakan “tanda” atau chip di tangan.

b. Berinovasi & Kreasi
Masa kini dalam bercocok-tanam tak membutuhkan lahan luas. Di pekarangan rumah kita bisa bercocok-tanam.
Contoh: Tanam cabai, jahe, kunyit, bayam, kangkung, wortel, tomat, jagung dan lain-lain. Kita tinggal belajar dan beli peralatan + benih.

Disamping itu bagi mereka yang punya minat bisnis, bisa berjualan buah-buahan + sayur-sayuran. Konsumen/pembeli tentu dari kita oleh kita dan untuk kita.

Contoh: Sebuah sinode gereja (HKBP) sedang atau telah mengkordinir para petani di daerah nya. Macam-macam hasil tanaman mereka, ditawarkan kepada seluruh jemaat HKBP di seluruh Indonesia. Harga bisa lebih murah + kwalitas terjamin.

Tips tersebut saya ajukan karena ternyata ada hal positif yang bisa dipetik dalam zaman new normal.

1. Hidup sederhana jauh lebih nyaman dibandingkan hidup serba wah.
2. Menikmati hidup dalam keluarga. Punya waktu untuk bercengkerama serta mawas diri atau evaluasi diri.

Penulis: [Djasarmen Purba, SH-Ketua Umum MUKI]

Next Post

Bersiap di Era New Normal DPD MUKI Gunungkidul Terus Beraksi

Audiensi KSB DPD MUKI Bantul didampingi oleh Ketua Dewan Pengawas DPW MUKI DIY Bapak Bambang Priambodo, M.Si & Ketua OKK DPW MUKI DIY Bpk. Harun Sumadi, M.Th Dalam rangka menjalin silaturahim MUKI Bantul kepada Pemerintah Kabupaten Bapak Bupati dan Jajarannya supaya ke depan terjadi sinergitas yg baik bagi perkembangan MUKI dalam berkontribusi kepada Pemerintah Daerah dan kepada umat. Bapak Bupati Bantul Drs. H Suharsoni didampingi unsur-unsur Pemerintahan, dari Asek, Kebangpol, Kemenag & amp; Staf Ahli Bupati bidang Ekonomi yang sekaligus juga Ketua Badan Pengawas MUKI DIY Bapak. Bambang Priambodo, M.Si. Menerima baik para pengurus MUKI Bantul yg dipimpin oleh Ketua MUKI Bantul Bpk. Stef Ngatino, M. Miss. Di akhir acara audensi, Ketua MUKI Bantul menyerahkan 1 bundel berkas MUKI Bantul kepada Bapak Bupati Bantul. Salam MUKI damai, MUKI sejahtera.

Audiensi DPD MUKI Bantul, 02 Juli 2020

MUKI dan Pemberdayaan Anggota: Catatan dari kegiatan DPD MUKI Lumajang

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Surat kepada Presiden RI: MUKI Minta Presiden Menindak Tegas Oknum Persekusi Penutupan Gereja di Jabar dan Daerah lainnya

    742 shares
    Share 297 Tweet 186
  • Seruan Bersama Asosiasi Pendeta Indonesia (API), Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI), Pusat Studi Papua Universitas Kristen Indonesia, dan Vox Point Indonesia

    565 shares
    Share 226 Tweet 141
  • Pelantikan DPW MUKI Provinsi Kepulauan Riau Periode 2020-2025

    612 shares
    Share 245 Tweet 153
  • KETUM MUKI: Menjaga Pilkada adalah Kewajiban Seluruh Anggota MUKI

    524 shares
    Share 210 Tweet 131
  • 100 Tahun Dr. TB Simatupang: Sebuah Renungan “TUHAN SUNGGUH SAYANG SAMA PAK SIM”

    708 shares
    Share 283 Tweet 177

DARI EDITOR

Menangkap Kerisauan Umat

March 8, 2019

Aku, Kau, Mereka dan PILPRES

January 2, 2021

Kerja MUKI di 2019

January 21, 2019

PILIHAN

Seminar Kepemimpinan Kristus

July 26, 2019

Uang dan Politik

March 26, 2019

BKSG Bogor Menginisiasi Doa dan Pengutusan Caleg Caleg Kristiani

May 8, 2019

Pernyataan Bersama AKUI

May 23, 2019

Sambutan DPP MUKI pada Pembukaan Angkatan Pertama Institut Politik Kebangsaan Ragi Carita

September 9, 2020
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
  • Kontak
CALL CENTER: (021) 2123 2812

© 2021 Solusi Website

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak

© 2021 Solusi Website