Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia menyelenggarakan diakusi publik dengan tema Menimvang komposisi Kabinet Indonesia Maju, sudah idialkah? Kegiatan ini diselenggarakan di gedung Yayasan Komunikasi Indonesia pada tanggal 28 Oktober 2019 di Jakarta beetepatan pada peringatan hari Sumpah Pemuda. Kegiatan ini dihadiri pimpinan organisasi-organisasi kemasyarakatan diantaranya adalah MUKI. Diskusi menampilkan bebwrapa penceeamah diantaranya adalah Gita Putri fan Muhammad Zain dan beberapa pembicara lainnya.
Narasumber yang perrama bermakalah adalah Hendrik Yance Udam sebagai Ketum DPN GERCIN INDONESIA dalam paparannya menyebutkan penyusunan dan komposisi kabinet ini adalah hasil kompromi politik dan hasil ribut-ribut, Presiden sepertinya mendapat tekanan dalam penyusunan kabinet. Tugas kita saat ini bagaimana menjaga keputusan politik dapat berjalan dengan baik. Mari bersatu untuk menjamin stabilitas politik yang baik sehingga pertumbuhan ekonomi membaik.
Pembicara kedua adalah Gita Putri Damayana Direktur PSHK dalam paparannya menyebutkan sesungguhnya saat ini sedang dalam pertarungan politik. Salah satu diantaranya adalah upaya amandemen menyeluruh UUD 1945. Jika kesepakatan atau kecenderungan elit politik untuk terus saja melakukan politik bagi-bagi kekuasaan maka yang terjadi adalah kehilangan kesempatan rakyat untuk ikut serta dalam pemerintahan yntuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pembicara ketiga Muhammad Zaim Nugroho Aktivis Muda NU dalam paparannya dalam pemilihan menteri dan wakil adalah realitas politik. Salah satu program Presiden adalah memberantas radikalisme dilakukan langsung ke dalam jantung agama berupa kementrian agama yang dipimoin oleh militer. Lebih lanjut menyebutkan NU punya trauma pada kepemimpinan militer di kemenag.
Peparan keempat dilajukan oleh Maruli Silaban Ketua DPP GAMKI yang menyoroti tentang postur kabinet. Penunjukan para mentri dan wamen diluar logika berfikir normal seperri kemenag, kemendikbud, hankam, polhukam. Tentu ada alasan kuat sampai terjadi demikian tetapi itu juga berpotensi konflik dikemudian hari.
Hampir semua pembicara menyimpulkan bahwa penunjukan mentri dan wakil mentri adalah lebih pada bagi-bagi kekuasaan politik. Karenanya diminta masyarakat tetap mengawal kerja para mentri agar sesuai dengan visi dan misi presiden. Rakyat berperan untuk menjaga negara ini tetapa berjalan sesuai UUD 1945 dengan menjaga keutuhan NKRI.
DIskusi
ditutup ileh Ketua Umum GAMKI dan ucapan teroma kasih kepada hadirin yang ikut
urung rembuk dalam diskusi.
Penulis: MZ