MUKI | Majelis Umat Kristen Indonesia
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak
No Result
View All Result
MUKI | Majelis Umat Kristen Indonesia
No Result
View All Result
Home Event

PBB Melibatkan PGI Dalam Kerjasama SLEx

by Editorial MUKI
December 9, 2019
in Event
0
Share on FacebookShare on Twitter

MUKI.OR.ID.Jakarta-Peran umat beragama dan nilai-nilai religiusitas dipandang penting oleh negara-negara di dunia dalam pembangunan dan hubungan diplomasi, termasuk oleh negara sekular sekalipun. Sekretaris Jenderal terpilih “Religion for Peace International,” Prof. Azza Karam, mengatakan bahwa dalam lingkup Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dahulunya isu agama dianggap tidak penting dipercakapkan.

Dari 193 negara anggota PBB sebagiannya adalah negara sekular, sehingga isu ini seperti kurang relevan diperdalam di PBB. Namun saat ini PBB telah melihat bukan lagi apakah religiusitas itu penting, melainkan bagaimana religiusitas itu berkontribusi terhadap pembangunan dan berbagai hal positif untuk bangsa-bangsa.

Salah satu diskusi dalam kegiatan United Nations Strategic Learning Exchange (SLE) on Religion-Development-Diplomacy Pernyataan di atas disampaikan oleh Prof. Azza Karam dalam pembukaan kegiatan United Nations Strategic Learning Exchange (SLE) on Religion-Development-Diplomacy. Kegiatan ini berlangsung pada 27-29 November 2019, di gedung Erasmus Huis dan Hotel Puri Denpasar, Jakarta. PGI didaulat menjadi salah satu mitra penyelenggara perhelatan internasional yang dihadiri puluhan peserta dari dalam dan luar negeri.

Selain berbagi pengalaman dan pengetahuan oleh tokoh-tokoh agama dan perwakilan organisasi berbasis agama, pada forum PBB ini perwakilan unit-unit di PBB dan organisasi internasional non-pemerintah turut berbagi perspektifnya. Forum ini menjadi wadah bagi setiap peserta untuk saling berbagi dan belajar, serta membangun jejaring dan kerja sama.

Pada hari ketiga para peserta berdiskusi kelompok mengenai studi-studi kasus dari berbagai negara. Diskusi-diskusi kelompok ini dibagi atas beberapa tema terkait Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain: 1.) Building Peaceful and Just Societies, 2.) Child Protection, 3.) Gender, 4.) Education, 5.) Health, 6.) Environment/Climate.

Dari seluruh diskusi tersebut ditemukan beberapa kesamaan tantangan. Pertama, bahasa atau narasi-narasi keagamaan yang cenderung dilihat secara tekstual dan dipakai untuk membangun budaya konservatif dan intoleran. Di sisi lain, bahasa keagamaan juga jarang menjadi perhatian lembaga-lembaga sekular. Kedua, penyalahgunaan media untuk agenda-agenda yang cenderung menguntungkan sekelompok orang dan tidak konstruktif. Ketiga, politik lingkungan yang terjadi di berbagai tempat, menyebabkan eksploitasi dan monopoli atas alam serta krisis ekologis. Keempat, dana dan lingkup waktu pelaksanaan kerja sama atau kolaborasi antarlembaga–yang sangat terbatas. Kelima, demografi religiusitas yang menyebabkan pengelompokan sosial dan diskriminasi terhadap minoritas. Keenam, kurangnya dokumen dan sosialisasi kesuksesan atas kerja sama antarlembaga untuk isu agama pembangunan dan diplomasi. Ketujuh, bagaimana membangun keberlanjutan sebuah transformasi dalam sebuah masyarakat, akibat meluasnya pragmatisme. Kedelapan, persoalan terkait legislasi dan penegakan hukum secara konsekuen. Kesembilan, budaya institusional atau organisasi, baik pemerintah maupun non-pemerintah, yang berbeda satu sama lainnya dan sebagiannya cenderung birokratis.

Kerja sama PGI dengan PBB dan lembaga-lembaga penyelenggara kegiatan ini diharapkan dapat berlangsung pada kegiatan-kegiatan lainnya ke depan. Termasuk pula semakin menguatnya kerja sama di antara lembaga-lembaga berbasis agama di Indonesia yang perwakilannya hadir dalam forum ini.

Pewarta: [Pdt. Jimmy Sormin]

Next Post

MUKI Ambil Bagian Dalam JFC 2019

Hadir di Banyuwangi Education Award, Angkie Tegaskan Ruang Berkarya bagi Disabilitas Terbuka Lebar

Jangan Larang Ibadah Perayaan Natal !

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Surat kepada Presiden RI: MUKI Minta Presiden Menindak Tegas Oknum Persekusi Penutupan Gereja di Jabar dan Daerah lainnya

    742 shares
    Share 297 Tweet 186
  • Seruan Bersama Asosiasi Pendeta Indonesia (API), Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI), Pusat Studi Papua Universitas Kristen Indonesia, dan Vox Point Indonesia

    565 shares
    Share 226 Tweet 141
  • Pelantikan DPW MUKI Provinsi Kepulauan Riau Periode 2020-2025

    612 shares
    Share 245 Tweet 153
  • KETUM MUKI: Menjaga Pilkada adalah Kewajiban Seluruh Anggota MUKI

    524 shares
    Share 210 Tweet 131
  • 100 Tahun Dr. TB Simatupang: Sebuah Renungan “TUHAN SUNGGUH SAYANG SAMA PAK SIM”

    708 shares
    Share 283 Tweet 177

DARI EDITOR

Menangkap Kerisauan Umat

March 8, 2019

Aku, Kau, Mereka dan PILPRES

January 2, 2021

Kerja MUKI di 2019

January 21, 2019

PILIHAN

Kepala Kesbangpol D.I.Y Berharap Majelis Umat Kristen Indonesia Tidak Berpolitik

February 12, 2020
Temu Tim Kerja Silaturahmi Kebangsaan di kantor MUKI, Kamis 13 Februari 2020. Tim Kerja ini mempersiapkan kegiatan Silaturahmi Kebangsaan yang dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2020. Kegiatan ini didukung sepenuhnya olh organisasi pendiri dari FORUM CINTA PANCASILA. Semoga hasil yang dicapai bisa dikomunikasikan dengan baik. Tks.

Temu Tim Kerja Silaturahmi Kebangsaan di Kantor MUKI

February 14, 2020

Peradaban Gotongroyong

March 18, 2020

Kata Sambutan Ketua DPP MUKI pada Zoom Meeting DPW & DPD MUKI Sumatera Utara

September 18, 2020

AD-ART MUKI

September 11, 2019
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
  • Kontak
CALL CENTER: (021) 2123 2812

© 2021 Solusi Website

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak

© 2021 Solusi Website