Perjuangan Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) tidak terbatas pada perjuangan yang hanya mengurus hak dan aspirasi umat Kristen semata-mata, tetapi juga memperhatikan umat lain yang membutuhkan dukungan dan kebersamaan dalam berjuang untuk memperoleh hak-haknya yang terabaikan selama ini.
Itulah yang dilakukan MUKI, dimulai dengan kehadiran MUKI di Seminar dan Lokakarya Agama-Agama PGI ke-35 di Salatiga Jawa Tengah pada tanggal 3-5 Juli 2019. Dalam semiloka tersebut MUKI memberikan sumbangan pemikiran dan salah satu butirnya adalah hak-hak dari kaum Penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang terabaikan selama ini.
Untuk merealisasikan hal tersebut MUKI akan melaksanakan Diskusi Kebangsaan dengan tema: berikan hak yang sama kepada Penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan Yanga Maha Esa. Diskusi ini akan dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2019 di Jakarta yang akan dihadiri oleh berbagai kelompok masyarakat termasuk kelompok dari berbagai aliran kepercayaan yang ada di Indonesia.
Presidium Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) sebagai wadah dari perkumpulan Penghayat bertemu dengan DPP MUKI pada tanggal 6 Juli 2019 dan sepakat untuk jalinan kerjasama dalam kegiatan Diskusi Kebangsaan dimaksud. MKLI yang diwakili oleh Mulo Sitorus, SH mengatakan bahwa MKLI tentu menyambut baik kegiatan ini untuk bersama berjuang agar tidak ada perlakuan yang diskriminasi di negara tercinta Indonesia.
Tindaklanjut berikutnya adalah dengan mengaktualkan dalam kerja panitia yaitu merumuskan diskusi dengan penulisan KAK DISKUSI KEBANGSAAN. Kegiatan ini langsung dipimpin Sekjen MUKI Ega Mawardin dan dihadiri oleh Ketua Pengarah Panitia Merphin Panjaitan dan tim kerja diantaranya: Joice Tando Ester, Fransina Ndolu, Robert Corneles, Samuel Riru, Grace Dian Napitupulu yang semuanya adalah panitia inti kegiatan yang ditugaskan DPP MUKI untuk menjalankan program diskusi kebangsaan dimaksud.
Direncanakan kegiatan ini dihadiri sekitar 300 orang diantaranya adalah 100 orang dari komunitas Penghayat, 100 orang dari tokoh dan undangan dan 100 orang lainnya adalah pimpinan organisasi MUKI. Kegiatan juga dikolaborasi oleh tarian daerah dari NTT yang disumbangkan mahasiswa STT SETIA dan pagelaran budaya dari komunitas Penghayat.
Semoga MUKI terus dapat dirasakan kehadirannya dan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia dan semua pengurus dapat mengambil bagian untuk melayani sesuai dengan talenta yang dimiliki.
Penulis: [MZ]
Mantul Pak Sekjen dan Panpel Seminar Kebangsaan.
Usul:
1) Perlu kehadiran Menteri Agama atau Mendagri utk Seminar Kebangsaan agar seluruh Nusantara mengetahui peran penting MUKI.
2) Perlu Humas MUKI Pusat menyebarkan informasi penting ini melalui konferensi pers dan melalui sosmed dan on-line media pers. Termasuk lokasinya dan dimulai pukul brapa.
Tuhan memberkati dan sampai jumpa 31 Agustus 2019