SUARAMUKI. Salemba-Jakarta. Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menggelar seminar tentang pemerintah dan politik dengan tema Pemerintah Yang Dipilih Allah dengan pembicara tokoh Kristen yang cukup dikenal di masyarakat yaitu: Martin Sinaga, Jerry Sumampauw dan Paskalis Nyoman. Kegiatan ini dilaksanakan di gedung LAI Jakarta tanggal 11 Maret 2019 dimulai dari pukul 09.30 sampai pukul 13.00.
Pada bagian pertama sebagai pembicara Dr. Paskalis Edwin Nyoman memaparkan konsep pemikiran tentang pemerintah yang ditentukan Allah. Dalam paparan tentang siapa pemerintah yang dipilih Allah yang kepadanya kita takluk sebagaimana Surat Roma adalah pemerintah yang menjalankan keadilan dan kebenaran.
Paskalis lebih lanjut menyampaikan bahwa memang di Alkitab tidak ditemukan adanya Pemilu langsung oleh rakyat. Tetapi pemerintah lebih banyak ditunjuk oleh Allah melalui nabi atau diangkat berdasarkan dinasti.
Kalau kita takluk kepada pemerintah, maka kita takluk tentu pada pemerintah yang menjalankan hukum Allah yaitu kebenaran dan keadilan. Karena itu perlu kepekaan dan suara hati nurani agar tahu yang mana pemerintah yang berasal dari Allah.
Dr. Martin Lukito Sinaga sebagai pembicara kedua bertemakan Kekristenan di Tengah Demokrasi dan Politik Indonesia. Dalam paparannya lebih dalam membahas politik identitas pada penggunaan agama sebagai alat untuk mencapai tujuan. Yang paling penting sebenarnya adalah bagaimana menyadari bahwa saya memilih karena saya percaya pada kepentingan bersama dan saya bertindak agar sebanyak mungkin orang mendapat sejahtera.
Pembicara penutup adalah Jerry Sumampouw dengan topik Cerdas Berpartisipasi dalam Pesta Piliti 2019. Lebih jauh menjelaskan sekarang ini pemilih ada di tengah pusaran pemilihan. Tetapi pemilih tidak berdaya karena relasi yang tidak setara antara pemilih dan yang terpilih. Akhirnya pemilih digiring pada kepentingan yang dipilih sehingga tidak ada pilihan lagi bagi pemilih yang masuk dalam jebakan politik elit politik.
Lebih lanjut Jerry Sumampauw yang pernah menjadi Kordinator Nasional JPPR menyebutkan ada tiga jebakan politik yaitu: Politik Uang, Politik Dinasti, Politik Agama dan Politik Agamalah yang paling berbahaya karena ia muncul terus di masyarakat. Mantan Kepala Humas PGI ini lebih lanjut menyebutkan pemilih cerdas dilihat di tiga level yaitu di level prosedural yaitu kita harus berpartisipasi di setiap tahapan, di level substansi yaitu proses jurdil, berprinsip dan di level strategis yaitu tahu langkah kongrit untuk melaksanakan hak kita dalam memilih.
Peserta seminar berasal dari berbagai kalangan, dari gereja, pendidikan tinggi dan juga dari ormas keumatan, salah satu diantaranya adalah Sekjen MUKI Ega Mawardin. Menurut Sekjen MUKI ketika diminta tanggapannya mengatakan bahwa sebagai warga negara memang sudah sepatutnya tunduk dan takluk pada pemerintah yang sudah terpilih. Karena itu berpartisipasi dengan ikut memberi suara, ikut memilih dan tidak golput.
Penulis/Editor: MZ