MUKI | Majelis Umat Kristen Indonesia
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak
No Result
View All Result
MUKI | Majelis Umat Kristen Indonesia
No Result
View All Result
Home Event

Seminar tentang Ateis

by Editorial MUKI
July 9, 2019
in Event
1
Share on FacebookShare on Twitter

SUARAMUKI.Salemba-Jakarta. Kata ini dulu begitu menakutkan bagi banyak orang, membicarakannya saja hanya dalam ruang senyap tanpa suara. Dulu ayah saya punya satu buku bersampul merah dan itu disembunyikan, tidak untuk dibaca anak-anaknya, judulnya IBUNDA dan baru setelah dewasa aku baru mengerti kenapa buku itu tersimpan tersembunyi. Maklum zaman tak memberikan ruang untuk demokrasi kala itu.

Hari ini semakin dalam mengenal kata itu pada seminar tentang Ateis yang diselenggarakan Lembaga Alkitab Indonesia, senin 8 Juli 2019. Narasumber memberikan tiga judul makalah: Memahami Ateisme (Romo Dr. Simon Petrus), Menjernihkan Iman (Pdt Dr. Marthin Sinaga) dan Ateisme siapa takut? (Trisno Sutanto)

Ateis, bisa saja menjadi pilihan saat ini bagi para orang muda seperti percakapan ibu dan anak. Si-anak berkata “kenapa kita terus berdoa, tetapi tidak dijawab Tuhan, lebih baik jadi ateis saja.” katanya dengan lugas pada ibunya.

Itulah sebabnya memahami Ateis menjadi penting untuk dikomunikasikan sehingga dapat dilihat latar belakang munculnya pendapat tentang ateis itu sebagai pembelajaran. Injil harus juga digemakan dengan baik tentang iman dan percaya agar jemaat tidak terseret pada pemahaman dan kemudahan yang ditimbulkan paham ateis.

Dalam diskusi yang hangat itu juga berkembang istilah Kedaulatan Allah, yaitu Allah adalah yang kuasa yang memberi manusia kebebasan dan kebebasan itu disalahgunakan oleh manusia untuk melawan dan memberontak kepada Allah yang Mutlak itu. Kebebasan manusia itu pemberian Allah yang Mutlak yang harusnya dijaga agar berguna untuk membangun iman percayanya kepada Tuhan dan bukan sebaliknya.

Saat ini masyarakat disesakin dengan agama yang bisa saja membuat masyarakat kita saat ini menjadi muak tentang agama. Betapa agama menjadikan hidup semakin sulit dengan aturan-aturannya yang semakin tidak relevan. Agama sudah mengatur semua cara hidup, pakai baju, ke rumahsakit, bikin rumah, pariwisata, semua sudah berbau agama tanpa mempedulikan kebebasan tiap-tiap orang.

Kalau ada pertanyaan “masihkah percaya ada Tuhan?” bagaimana kita menjawabnya. Ke depan bisa saja banyak orang tidak lagi percaya akan adanya Tuhan, karena kemajuan ilmu pengetahuan dapat menggugurkan dalil-dalil agama yang berkembang saat ini. Sebagai contoh biasanya sebelum berpergian pada waktu yang lalu berdoa kepada Tuhan mohon keselamatan dan bimbingan, tetapi saat ini orang tidak perlu berdoa malah mencari info lewat gugel dan jawabannya malah lebih akurat dari doa sekalipun. Mungkin saja pada masa depan para romo dan pendeta dapat digantikan oleh robot-robot. Gejala seperti itu sudah ada saat ini dengan munculnya “gereja online.”

MUKI hadir dalam diskusi dimaksud diwakili Sekjen Ega Mawardin bersama Ketua Umum API Brigjend Harsanro Adi dan beberapa aktifis lainnya. Kehadiran dalam diskusi bertujuan membangun narasi yang sama tentang Ateis untuk kepentingan pelayanan.

Intisari makalah dipublikasikan melalui situs MUKI di www.muki.or.id. Semoga semua dapat mendalami Ateis agar tidak lagi ada rasa takut seperti jaman dulu ketika masih kanak-kanak.

Penulis: [MZ]

Next Post

Mengembangkan Gereja-gereja Batak menjadi Gereja yang Misioner

Keseimbangan Hidup

Kunjungan

Comments 1

  1. jannusohutapea@yahoo.com says:
    2 years ago

    Mantul Pak Sekjen. Kemuliaan bagi Tuhan yang menciptakan langit dan bumi serta seluruh isinya. Dan kita ada sebab Tuhan ada. Kita akui Tuhan Allah Sang Pencipta Agung. Setiap orang memuji Dia. Kita doakan dan usahakan agar orang-orang yang belum mengakui Tuhan sebagai Khalik Pencipta segera berubah menjadi manusia baru, anak Tuhan yang selalu memuji dan memuliakan Dia. Amen

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • MUKI dan API Menyambut Baik Permintaan TANPARAGI

    536 shares
    Share 214 Tweet 134
  • Semua Memang Harus Berani Memulai

    495 shares
    Share 198 Tweet 124
  • Surat kepada Presiden RI: MUKI Minta Presiden Menindak Tegas Oknum Persekusi Penutupan Gereja di Jabar dan Daerah lainnya

    750 shares
    Share 300 Tweet 188
  • Djasarmen Purba, S.H: Munas MUKI 2021 tetap jalan walau ditengah pandemi

    535 shares
    Share 214 Tweet 134
  • Seruan Bersama Asosiasi Pendeta Indonesia (API), Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI), Pusat Studi Papua Universitas Kristen Indonesia, dan Vox Point Indonesia

    572 shares
    Share 229 Tweet 143

DARI EDITOR

Menangkap Kerisauan Umat

March 8, 2019

Aku, Kau, Mereka dan PILPRES

January 2, 2021

Kerja MUKI di 2019

January 21, 2019

PILIHAN

KEMENSOS Gandeng MUKI Bantul, distribusikan Paket Sembako

November 13, 2020

Berbenah di Papua

February 5, 2020

Membangun Organisasi MUKI

August 27, 2019
Konsolidari organisasi diperlukan MUKI, itulah sebabnya diadakan rapat konsolidasi DPP, DPW dan DPD MUKI se-Sumatera Utara (18/9/2020). Dalam konsultasi dicapai beberapa kesepakatan untuk peningkatan kinerja pengurus. Hadir dari DPP MUKI adalah Ketum, Waketum dan Wasekjen. Semoga MUKI SUMUT dapat segera memenuhi ketentuan UU Ormas. Semangat Sumut, satu-satunya Provinsi yang masih ada sejak MUKI didirikan tahun 2013. #mukidamaimukijaya

Rapat Konsultasi Organisasi

September 21, 2020

Upacara Pembukaan Sidang Raya PGI Sumba

November 8, 2019
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
  • Kontak
CALL CENTER: (021) 2123 2812

© 2021 Solusi Website

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak

© 2021 Solusi Website