MUKI | Majelis Umat Kristen Indonesia
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak
No Result
View All Result
MUKI | Majelis Umat Kristen Indonesia
No Result
View All Result
Home Artikel

Sudut Pandang Positif

by Editorial MUKI
August 7, 2019
in Artikel
0
Share on FacebookShare on Twitter

Alkisah, ada pasangan muda yang baru saja menikah dan pindah rumah. Mereka tinggal disebuah kompleks perumahan yang cukup asri dengan tetangga yang ramah satu sama lainnya. Beberapa bulan menempati rumah baru tersebut, mereka sudah cukup akrab dengan tetangga kiri kanan.

Suatu kali, sang istri menengok dari balik jendela samping ke rumah tetangganya. Kebetulan, pagi itu si tetangga sedang menjemur baju. Saat itu, ia sedang menyiapkan sarapan suaminya. Tiba-tiba, sang istri berkata, ‘’Ayah, lihatlah tetangga kita. Mereka orangnya baik. Tapi sayangnya kurang bersih saat mencuci pakaian ya.’’ Sang suami hanya tersenyum. Ia tidak menanggapi omongan istrinya itu.

Namun, di pagi hari berikutnya, istrinya terus menerus memberikan komentar yang senada. Bahkan, hingga seminggu kemudian, komentarnya yang bertambah pedas. ‘’Aku lihat, makin hari malah makin tambah kurang bersih saja cucian mereka. Kita harus memberi tahu mereka, menunjukkan bahwa kita ini tetangga baru yang baik dan peduli.’’

Sang suami kembali hanya tersenyum. Namun, kali ini ia berujar pendek.’’ Nanti lihat saja saatnya.’’ Di akhir minggu, saat mereka libur, sang suami tampak bangun lebih pagi dari biasanya, mendahului istrinya. Saat bangun, sang istri setengah terkejut. Tidak biasanya sang suami bangun mendahuluinya, apalagi dihari ibur. ‘’Ada apa suamiaku? Apa ada pekerjaan kantor yang kamu bawa sampai hari libur saja masih harus bangun pagi-pagi?’’ Tanya sang istri.

Suaminya hanya tersenyum. Dan seperti biasa, kemudian percakapan terjadi di ruang makan. Namun, kali ini sang istri berkomentar dengan nada yang jauh lebih menyenangkan.’’Wah, akhirnya ada juga yang memberi tahu tetangga kita ya. Cucian mereka tampak lebih bersih dan rapi. Warna baju-bajunya bahkan terlihat sangat cemerlang. Apakah engkat tadi pagi yang akhirnya memberi tahu mereka agar bisa mencucui sebersih diriku? Pasti kamu juga tidak tahan dengan kondisi cucian mereka sehingga memutuskan memberi tahu langsung. Betul?’’Sahut sang istri.

‘’Sebenarnya , tak ada yang memberi tahu mereka apapun. Aku tadi pagi hanya bangun lebih pagi untuk membersihkan kaca jendela kita sendiri,’’ sebut suami dengan bijak.

Sang istri tampak kaget dan sedikit malu.’’Istriku, aku tahu dirimu bermaksud baik. Tapi, cobalah lihat lagi lebih seksama. Kadang memang kita melihat semut di kejauhan, tapi gajah di depan mata tak tampak. Sering kali kita melihat orang lain, padahal sebenarnya yang lebih perlu kita perhatikan adalah apa yang ada pada diri kita. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kamu dan kita bersama, untuk mau mengubah sudut pandang saat melihat apa yang kita anggap kurang dari orang lain.’’

Acap kali kita mendengar ada suatu hal yang langsung kita tanggapi, tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu. Dan kita harus diakui, kadang orang memang lebih asyik mengomentari orang lain dibandingkan melihat apa yang ada dalam diri sendiri.

Padahal sebenarnya, banyak hal yang bisa diselesaikan jika dimulai dari diri sendiri. Ada banyak kondisi yang bisa segera diperbaiki jika lebih mau mengintropeksi diri. Ada solusi yang jauh lebih mudah diperoleh saat kita mawas diri. Disinilah pentingnya kita untuk selalu membersihkan ‘’Jendela’’ kotor kita sendiri yang kerap menutupi hati, merusak akal sehat, atau bagkan memburamkan kejernihan pikiran.

Mari , sadari ada banyak hal yang bisa kita perbaiki jika mau mengoreksi diri. Ada banyak jendela-jendela kotor yang bisa kita bersihkan untuk menjadikan dunia sekitar jaug lebih cerah, ceria, cemerlang dan menyenangkan. Dengan begitu, dunia akan lebih indah dengan sudut padang baru yang positif, yang tentu bisa membawa kita pada kebahagiaan sejati.

Penulis: [Djasarmen Purba, SH-Ketua Umum MUKI]

Next Post

Waktu Terbaik dalam Hidup

MUKI, Gereja dan Ormas Kristen

Pernyataan Sikap Dewan Pimpinan Pusat Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Tentang Isi Video Ustad Abdul Somad yang berjudul Hukum Melihat Salib

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • MUKI dan API Menyambut Baik Permintaan TANPARAGI

    527 shares
    Share 211 Tweet 132
  • Live bersama TANPARAGI

    495 shares
    Share 198 Tweet 124
  • Menata LBH MUKI

    495 shares
    Share 198 Tweet 124
  • Surat kepada Presiden RI: MUKI Minta Presiden Menindak Tegas Oknum Persekusi Penutupan Gereja di Jabar dan Daerah lainnya

    749 shares
    Share 300 Tweet 187
  • Djasarmen Purba, S.H: Munas MUKI 2021 tetap jalan walau ditengah pandemi

    534 shares
    Share 214 Tweet 134

DARI EDITOR

Menangkap Kerisauan Umat

March 8, 2019

Aku, Kau, Mereka dan PILPRES

January 2, 2021

Kerja MUKI di 2019

January 21, 2019

PILIHAN

Diskusi Publik ”Menimbang Komposisi Kabinet Indonesia Maju: sudahkah idial?”

October 30, 2019
sinergi itu selalu ditandai dengan berfikir bersama untuk kemajuan yang lebih besar. Antara MUKI dan PEWARNA selama ini bersinergi, selain keduanya sebagai organisasi kemasyarakatan tentu saja ada pengikatnya yaitu ormas berlabelkan kristen. Dalam rangka itulah sekjen DPP MUKI Ega Mawardin hadir pada pelantikan PEWARNA BANTEN dan menjadi narasumber dalam dialog kebangsaan sekaligus juga sebagai pelayan dan mendoakan Pengurus Pewarna Banten yang baru dilantik. bersinergi harus lebih terbuka lagi dalam memaparkan apa yang mau dicapai secara bersama sekalipun jalan yang ditempuh tentu dalam koridor masing-masing organisasi, tetapi hasilnya untuk kepentingan umat yang lebih besar. Sukses untuk Om Philip Buulolo yang terpilih sebagai Ketua, orang muda yang handal dan tangguh. Ingat memimpin organisasi itu tidak mudah, tetapi ia menjadi lebih mudah ketika kita melakukannya dengan tulus. Satu lagi terima kasih kepercayaan Pewarna Banten telah memilih Ega Mawardin sebagai anggota dewan penasehat Perwarna Banten, semoga saja jadi amanah dan bisa memberi nasehat. entahlah nantinya seperti apa yang disampaikan apakah seperti nasihat ahitofel dari yerusalem ataukah nasehat husai orang arki, waktulah yang menentukan itu. #mukidamaimukijaya

Pewarna Banten dan MUKI

September 28, 2020

Pembekalan DPW, DPD, Pengurus Kecamatan Yogyakarta, 30 Januari 2020

February 3, 2020

Membangun Jaringan

January 14, 2020
TIM KESEKJENAN DPP MUKI. kekuatan organisasi tergantung dari dapur dan olahan yang disajikan. DPP MUKI memiliki tim kesekjenan yang solid dan tangguh dan aktif di dapur organisasi terdiri dari Wasekjen 2 Joice Ester Raranta., Wasekjen 3 Fatmawati Manao dan Sekjen serta Sekjen Ega Mawardin.

Kegiatan Tim Kesekjenan MUKI

August 27, 2020
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
  • Kontak
CALL CENTER: (021) 2123 2812

© 2021 Solusi Website

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Profil
  • Gallery
  • Event
  • Blog
    • Artikel
    • Editorial
    • Sketsa
  • Kontak

© 2021 Solusi Website