Hari ini keramaian yang sehari-hari disaksikan masyarakat Sumba Barat akan berakhir, sidang MPL PGI 2019 ditutup dan selanjutnya seluruh peserta MPL akan ke Waingapu di Sumba Timur menghadiri puncak acara Sidang Raya PGI tahun 2019. Aku, Ega Mawardin Sekjen MUKI yang hadir dalam rangkaian acara sidang MPL PGI di kota indah Waibakul mengkhabarkan keindahan itu kepada seluruh anggota MUKI di seluruh Indonesia.
Waktu terus beranjak dan peserta MPL akan meninggalkan kota Waibakul. Tentu setiap peserta mempunyai kenangan tersendiri yang diukir dalam hatinya masing-masing. Sebuah kenangan entahlah bagi masing-masing apakah kenangan itu membekas dan menjadi motivasi pada dirinya sendiri atau ada kenangan lain yang mungkin segera dilupakan.

Jalan yang membelah perkampungan tertata dengan baik, rumah-rumah penduduk di kiri kanan jalan seakan mengawal setiap yang melewatinya, sebagaimana umbul-umbul yang berkibar dan spanduk-spanduk selamat datang menyapa dengan ramahnya. Sekedar mengetahui catatan sejarah Kabupaten Sumba Tengah adalah sebuah kabupaten di Nusa Tenggara Timur dengan ibu kotanya Waibakul. Kabupaten ini adalah pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat. Peresmian dilakukan pada tanggal 22 Mei 2007.
Satu hal yang menjadi pemandangan menarik di kota Waibakul adalah adanya prasasti kubur batu desa adat di pemukiman terlihat bangunan batu berbentuk kubus yang dijadikan makam keluarga. Jasad tak diletakkan terlentang, tetapi meringkuk seperti bayi yang berada dalam janin. Sebelum “disimpan” dalam kubur batu, jasad juga telah didandani oleh baju adat Sumba. Ini merupakan warisan leluhur sebuah budaya yang sangat bernilai yang dipelihara sebagai kekayaan budaya.
Dalam acara pembukaan sebagian besar masyarakat memakai pakaian adat untuk laki-laki yaitu regi pagiling, yang satu lilit di pinggang (barung) yang satu lembar untuk slempang (doku deta) dan kelengkapan parang, kapauta, yang diikat di pinggang. Sementara itu pakaian adat untuk perempuan yaitu Rabi (Parabi yang diikat di dada), gading, muti (rewa) di leher, anting (pula arung) dan mamuli dan kelengkapan gelang. Corak pakaian adat ini memenuhi pemandangan dan itulah pesona tak ternilai dari Sumba Tengah pada pembukaan sidang MPL PGI.

Pada acara pembukaan ada tarian masal melibatkan 150 penari SD, SMP hingga SMA se-Kota Waibakul, Kabupaten SumbaTengah dipentaskan di halaman depan gedung serba guna menambah semarak acara pembukaan sidang MPL. Tarian Sumba modern hasil modifikasi beberapa tarian daerah Sumba mematik semangat dan antusias peserta sidang dan ribuan masyarakat menyaksikan pagelaran tarian tersebut hingga selesai. Semua itu menjadi kenangan yang bersahaja untuk dikabarkan bahwa orang Sumba Tengah memang pecinta seni dan budaya.
Waktu juga yang memisahkan antara aku dan kota Waibakul, kota yang tandus sekalipun disebut kota mata air. Semoga saja terkabul bahwa Waibakul akan kelak menjadi kota mata air yang mengalir di ladang-ladang dan di dalam hati setiap masyarakat Sumba Tengah. Terima kasih Sumba Tengah kotaku yang baru yang kulukis dalam kalbu, kota dengan sejuta keindahan.
#mukidamaimukijaya
#mukidamaimukijaya
Penulis: [MZ]
Terima kasih atas apresiasinya atas penyelenggaraan Pesta Iman mulai dari Pra SR, MPH-MPL sampai SR XVII PGI di tanah Humba. Masyarakat/Jemaat GKS menyambut dan melayani Utusan Tuhan denga tulus walau dalam berbagai keterbatasan dan kekurangannya. Selamat dan sukses Sidang Raya XVII PGI menuju Gereja Yang Esa.
Terima kasih atas apresiasinya terhadap
penyelenggaraan Pesta Iman mulai dari Pra SR, MPH-MPL sampai SR XVII PGI di tanah Humba. Masyarakat/Jemaat GKS menyambut dan melayani Utusan Tuhan denga tulus walau dalam berbagai keterbatasan dan kekurangannya. Selamat dan sukses Sidang Raya XVII PGI menuju Gereja Yang Esa.