logo
Back to List
Artikel

Penguatan Perempuan Untuk Menurunkan Angka Pertumbuhan Penduduk

thumbnail

Pertumbuhan penduduk terlalu cepat.

Pertumbuhan penduduk Indonesia terlalu tinggi, dan kondisi ini menjadi penghalang besar bagi kemajuan kita; dan di kemudian hari nanti, akan berubah menjadi bencana sosial dan bencana alam yang sangat sulit ditanggulangi. Di era modern ini, pertumbuhan penduduk Indonesia sangat cepat. Pada tahun 19930 penduduk Indonesia sekitar 60 juta, 1960: 87,79 juta, 1970: 114,8 juta, 1980: 147,5 juta, 1990: 181,4 juta, 2000: 211,5 juta, 2010:  242,5 juta, dan pada 2017:  264 juta. Sebagai perbandingan, penduduk Amerika Serikat tahun 1960: 187,7 juta, 1970: 205,1 juta, 1980: 226,5 juta, 1990: 250,1 juta, 2000: 282,2 juta, 2010: 309,3 juta, dan 2017: 325,7 juta. Pertumbuhan penduduk Rusia sangat lambat, dan beberapa tahun terakhir ini telah stabil, tahun 1960: 119,9 juta, 1970: 130,4 juta, 1980: 139   juta, 1990: 148,3 juta, 2000: 146,6 juta, 2010: 142,8 juta, dan tahun 2017: 144,5 juta. Pertumbuhan penduduk Indonesia yang sangat tinggi ini, harus segera dikendalikan, Kalau ke depan ini, pertumbuhan penduduk Indonesia masih seperti sekarang ini, yaitu di sekitar 1,5 % per tahun, pada tahun 2070 penduduk Indonesia akan meningkat menjadi dua kali lipat dari sekarang, yakni sekitar 540 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk Indonesia di masa orde baru sempat turun, dari 2,31 % menjadi 1,45 %, tetapi di era reformasi naik lagi menjadi 1,49 %.

1971 – 1980: 2,31 % per tahun;

1980 – 1990: 1,98 % per tahun;

1990 – 2000: 1,45 % per tahun;

2000 – 2010: 1,49 % per tahun.

Kerusakan lingkungan hidup.

Dalam interaksi bumi-manusia yang telah berlangsung jutaan tahun, manusia berhasil meningkatkan peradabannya, dari mastarakat pemburu-pengumpul yang hidup berpindah pindah, berubah menjadi petani yang tinggal menetap. Mengolah lahan dan menanam tumbuhan berguna, menjinakkan hewan dan memeliharanya sebagai ternak peliharaan, dan membangun rumah untuk tempat tinggal. Pada perkembangan selanjutnya manusia belajar lebih banyak tentang rahasia alam: tentang energi seperti api, angin, air dan  energi fosil; tentang logam seperti perunggu dan besi; dan tentang geografi; dan kemudian manusia memasuki era industri. Manusia membuat dan menggunakan berbagai macam alat untuk memudahkannya mengelola berbagai sumberdaya bumi. Semua ini pada awalnya bertujuan baik, untuk mencukupkan bahan pangan, pakaian dan perumahan. Tetapi, perkembangan selanjutnya, sebagian warga masyarakat manusia berubah menjadi tamak, dan dengan ketamakannya ini masyarakat manusia mengeksploitasi bumi secara berlebihan.         

Pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat, disertai dengan kemajuan industri dan ketamakan manusia, mendorong eksploitasi bumi melebihi kemampuan bumi untuk regenerasi, dan kondisi ini mengancam keberadaan manusia, mahluk hidup lainnya dan bumi itu sendiri. Kerusakan hutan alam di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan, dan telah mengakibatkan berbagai bencana alam, seperti longsor dan banjir di musim hujan. Kerusakan ini juga mengancam keanekaragaman hayati dan berbagai fungsi ekologis lainnya. Luas hutan yang semakin menyempit, menurunkan kemampuan alam menyerap air hujan, hingga mengurangi volume air tanah dan air permukaan. Pada musim hujan di lahan gundul bekas hutan terjadi erosi, dan menjadi lumpur yang hanyut ke sungai dan danau, mengakibatkan pendangkalan. Kerusakan hutan menimbulkan kerugian bagi banyak pihak, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar hutan, yang selama ini kurang menikmati manfaat hutan. Semua ini menggambarkan bumi sedang mengalami krisis berat, dan krisis ini cepat atau lambat akan mengancam keberadaan mahluk hidup, termasuk manusia. Dan penyebab yang utama dari bencana ini adalah mahluk paling cerdas bernama manusia.

Penguatan perempuan.

Sejak sekarang, ke masa depan nanti, peranan dan karir perempuan dalam kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan ditingkatkan dengan cepat, hingga dalam 10 tahun, posisi perempuan dan laki-laki dalam kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan menjadi seimbang; perempuan dan laki-laki berbagi pekerjaan dan jabatan dalam negara dan masyarakat, serta dalam kehidupan keluarga. Dengan semakin berperannya perempuan dalam lembaga negara dan masyarakat, diharapkan usia perkawinan perempuan meningkat menjadi di atas 25 tahun. Kondisi seperti ini akan menurunkan angka kelahiran, dan dengan demikian akan menurunkan angka pertumbuhan penduduk, yang dalam waktu ccpat dapat mencapai angka pertumbuhan nol. Kita bisa berharap, pada tahun 2070 jumlah penduduk Indonesia bertahan di sekitar  350 sd 400 juta, dan pada tahun 2120 bertahan di sekitar 500 juta dengan angka pertumbuhan nol.

Sesuai dengan pemikiran di atas, akan lebih baik kalau dalam Pilkada 2020 ini lebih dari 50 % gubernur, bupati dan walikota terpilih adalah perempuan. Dalam pemilihan kepala desa, sebaiknya perempuan yang terpilih  lebih dari 50 %, demikian pula dalam pengangkatan lurah. Sehubungan dengan pemikiran ini, saya pikir akan lebih baik bagi Indonesia kalau ke depan ini bisa terpilih presiden perempuan lima kali berturut-turut. Selanjutnya, dalam kehidupan kemasyarakatan, termasuk dalam dunia bisnis, posisi dan peran perempuan dan laki-laki, dengan sengaja dibuat berimbang.

Penulis: [dr. Merphin Panjaitan, M.Si]

profil
bayu admin
Published at 11 Mar 2020
Bagikan Artikel facebook-icon facebook-icon
Komentar 0

Artikel Lainnya

thumbnail
Ega Mawardin: Mari Saling Bergandengan Tangan Membangun Ekonomi Jemaat
Dalam webinar berkelanjutan...
Selengkapnya 27 Aug 2021
thumbnail
KETUM MUKI: Menjaga Pilkada adalah Kewajiban Seluruh Anggota MUKI
MUKI.OR.ID-Dewan Pimpinan Pu...
Selengkapnya 25 Nov 2020
thumbnail
Sambutan DPP MUKI pada Pembukaan Angkatan Pertama Institut Politik Kebangsaan Ragi Carita
Salam Persaudaraan dan Perju...
Selengkapnya 09 Sep 2020
thumbnail
Raden Ajeng KARTINI
R atapan hati dalam &...
Selengkapnya 21 Apr 2020