MUKI.OR.ID-JAKARTA. Berturut-turut hanya dalam hitungan hari, terjadi tindakan teror bom bunuh diri di rumah ibadah Katedral Makasar (28/3/2021) serta serangan teroris di Mabes Polri Jakarta (31/3/2021).
Berkaitan peristiwa teror di atas Ketua Umum Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Djasarmen Purba, SH meyakini bahwa tindakan teroris tersebut, bukan tindakan atas nama agama. Tindakan brutal dan biadab tersebut bertujuan ingin memecah belah kebangsaan/persatuan Indonesia. Sehingga membuat umat merasa ketakutan.
Untuk itu jangan sampai kita se-bangsa & se tanah-air terjebak tujuan mereka menjurus jadi adu domba agama.
Djasarmen Purba menghimbau bagi anggota MUKI dan simpatisan serta bagi umat Kristen untuk saling bahu-membahu sesama umat beragama untuk melawan segala tindakan intoleransi, radikalisme apalagi kekerasan dan terorisme.
"Pada saat ini, kita tidak lagi sebatas menyatakan kutukan atau share link statemen. Jauh daripada itu, MUKI meminta Pemerintah memberi pemahaman bahwa ajaran/pemahaman terorisme tersebut adalah pemahaman/ajaran sesat." lanjutnya.
"MUKI siap bersama ormas maupun komponen masyarakat lainnya membantu Pemerintah menghalau pemahaman dan ajaran sesat tersebut.
Umat tidak mau sebatas menjadi alat pemadam kebakaran. Umat mau ajaran/pemahaman itu dibasmi berlaku di Indonesia. Di mulai dari ruang pendidikan, ASN/pemerintahan, swasta serta di daerah-daerah," pesan lanjut dari Ketum MUKI.
Lebih lanjut juga memesankan untuk mempercayakan urusan penyelidikan diserahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib cq Densus 88 Polri untuk menuntaskan dan membasmi terorisme di bumi Indonesia. (Penulis:EM)