MUKI.OR.ID-Jakarta. Pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan adalah fokus pembagunan sekarang ini, hal ini disampaikan oleh Dirjen Bimas Kristen Kemenag yang menjadi narasumber pada webinar MUKI bertemakan: Sinergi Ormas Kristen, Gereja dan Pemerintah (10/8/2020) di Jakarta yang dihadiri oleh berbagai organisasi dan perguruan tinggi serta pengurus MUKI di seluruh Indonesia.
Dirjen Bimas Kristen Prof. Dr. Thomas Penturi lebih lanjut mengatakan bahwa saat ini di Bimas Kristen berupaya bahwa program ke depan adalah pembangunan di bidang pendidikan. Bersinergi adalah pilihan kita semua, agar bisa mempercepat layanan kepada masyarakat. Bersinergi agar satu suara sehingga kita dapat merobah regulasi untuk kepentingan pembangunan bidang pendidikan khususnya pendidikan keagamaan.
Narasumber lainnya Dr. Budikenita Putri Setepu, SE., MSi Anggota DPD RI dan juga Wakil Ketum PIKI menyoroti tentang fungsi ormas dan legalitas. Ada ketentuan UU yang harus dipenuhi bukan hanya legalitas semata-mata. Lebih lanjut Anggota DPD RI asal Sumatera Utara ini menyampaikan bagaimana ormas dapat memperoleh bantuan dari pemerintah (hibah) agar pembinaannya dapat berjalan serta informasi yang terbuka tentang keuangan. Karena fungsinya pemberdayaan maka bersinergi menjadi sangat penting untuk pencapaian tujuan.
Berkaitan hubungan sinergi dengan gereja Pdt. Jimmy Sormin, MA Sekretaris Eksekutif Komisi Keutuhan Ciptaan PGI menyampaikan bahwa saat ini ada kekuatan yang luar biasa di masyarakat untuk bersatu, tetapi tantangannya juga besar dalam internal yaitu egosentris yang menjadi bisu klasik. Ketika ada pilihan kita lebih banyak menampilkan perbedaan, ingin bergerak sendiri-sendiri. Bersinergi bukan sesuatu yang mudah sulit masuk dalam segi yang praktis. Tetapi bagaimanapun bersinergi itu harus untuk saling menunjang kalau tidak bisa tereliminasi.
Pembicara berikutnya yang juga dapat mewakili suara gereja adalah Pdt. Zakharia Widodo, MTh Sekjen Sinode Am Gereja di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Gabungan 13 Sinode Gereja) menyampaikan dalam paparannya bahwa semangat oukumene lahir karena bersinergi. Gereja akan menjadi kuat dan memiliki kekuatan bersama jika saling berkolaborasi, itulah semangat oukumes. Tentang kolaborasi ini tokoh-tokoh Kristen telah membuktikan kehadiran mereka dalam pemerintahan yang tidak kalah penting seperti Laimena, Simatupang, Ratulangi dan banyak lainnya. Gereja tidak menutup diri pada semangat oukumene, tidak menutup diri pada kolaborasi apalagi bersinergi.
Pembicara penutup Djasarmen Purba, SH, Ketua Umum MUKI menjelaskan kedudukan ormas MUKI dan capaian yang sudah dilakukan termasuk di dalamnya pokok-pokok pikiran yang pernah disampaikan di publik. MUKI saat ini juga mempersiapkan pendapat hukum dalam berbagai bidang yang disampaikan sebagai sumbangan pemikiran terhadap situasi terkini Indonesia.
Kegiatan webinar ini dibuka oleh Pdt. Drs. Mawardin Zega, MTh selaku Sekretaris Jenderal DPP MUKI. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa webinar ini adalah wujud dari fungsi ormas yaitu pemberdayaan anggota dan umat, sesuai cita-cita organisasi. Kegiatan yang berlangsung hampir 180 menit ini sungguh luar biasa antusias peserta dalam bertanya dan berpendapat sangat partisipatif walau semua pertanyaan belum bisa diakomodir oleh moderator.
Kegiatan yang dipandu oleh Roy Agustha seorang wartawan senior bertindak selaku Host dan Moderator akhirnya juga selesai yang diakhiri dengan pembacaan kesimpulan oleh Sekjen DPP MUKI dan Kata penutup oleh Wasekjen DPP MUKI Joice Ester Raranta, MTh. Karena organisasi MUKI adalah ormas keumatan maka webinar ini didahului dengan Doa Pembukaan oleh Pdt. DR. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K Sekretaris DPW MUKI Sulut dan Doa Penutup oleh Pdt. Agus Wongkar, MTh Ketua DPW MUKI Lampung.
#mukidamaimukijaya
Penulis: MZ