Menarik jika disimak situasi negeri enam dua, khususnya kejadian unik akhir-akhir ini jadi perbincangan orang waras. Ada demonstrasi ramai-ramai menolak RUU HIP (Rancangan Undang Undang Haluan Idiologi Pancasila) oleh mereka yang tiba-tiba saja menjadi pembela Pancasila walau sebelumnya para pengasong idiologi lain. Memang demonstrasi tidaklah dilarang, walau perilaku sebagian demontran membuat ribet banyak orang.
Di tempat terpisah dalam ruang sejuk kantor DPRD Kota Cirebon, tiba-tiba saja Ketua DPRD menghentikan pembacaan sumpah setia pada Pancasila hanya karena ada kata menolak paham komunisme dan hilafah yang terlanjur dibacanya. Dengan cekatan Ketua DPRD Kota Cirebon segera bersikap reaktif mungkin tanpa sadar ia menghapus kata hilafah atau dengan kata lain komunisme boleh ditolak, tetapi tentang hilafah tunggu dulu.
Kita memang harus melawan segala bentuk dan upaya mengganti idiologi Pancasila yang telah menjadi dasar negara dan sebagai perjanjian luhur para pendiri negara ini. Terlepas dari sikap sekelompok pengasong idiologi lain dan sikap Ketua DPRD Kota Cirebon yang mungkin saja berbeda, kita pastikan kita berdiri pada garda terdepan menjaga Pancasila.
Upaya mengganti Pancasila bukan lagi sebuah cerita, ia sudah kasat mata walau hanya dilakukan kelompok yang itu-itu juga, tetapi suara teriakan mereka di media sosial demikian menggema. Kalau kita diamkan maka kebohongan yang diasong terus-menerus kelak akan menjadi suatu kebenaran. Dan kebenaran yang dipaksakan adalah kedurjanaan.
Tepatlah biarawan kuno Mikha nabi di negeri Izaraeli yang mengatakan: "mereka itu sedang merancang kedurjanaan dan merencanakan kejahatan di tempat tidurnya; yang melakukannya di waktu fajar". Kejahatan berupa kebohongan yang dirancang dan disuarakan terus menerus, jika tidak dilawan ia akan menjadi kebenaran.
Perhatikanlah dan bacalah tanda-tanda, jikalau makin banyak perundingan para pembesar akan kemufakatan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, itu dapat saja menghasilkan kedurjanaan. Dan jikalau makin banyak akal jahat dalam rancangan dan kemufakatan tersembunyi semakin banyak pula niat jahat dalam perbuatan. Jadi suara para pengasong idiologi lain sekalipun disuarakan membela Pancasila tidaklah selamanya tulus seperti yang disuarakan, jangan-jangan itu juga kedurjanaan.
Kedurjanaan menurut kamus bahasa Indonesia diartikan kejahatan yang terencana. Ia sama dengan segala sesuatu yang diangankan, dipikirkan, dipercakapkan sekalipun di tempat tersembunyi (ditempat tidur) dan mungkin saja dilakukan di waktu pagi sebagai upaya mengganti Pancasila, maka itu jugalah kedurjanaan. Kelompok orang yang berupaya mengganti Pancasila dan berseru-seru dengan garang menolak RUU HIP dan tiba-tiba membela Pancasila dengan kepura-puraan atau bersumpah separuh hati itu juga kedurjanaan.
Maka mulai dari sekarang jangan biarkan ada kata terlontar yang tidak dijawab. Benarkanlah itu jika salah dan luruskanlah jika ia menyimpang. Sebab tanpa keberanian menjawab maka kedurjanaan akan merajai segala tempat di negeri enam dua. Mari jaga Pancasila.
Ega Mawardin ll Sekjen DPP MUKI