Sebagai warga negara, kehidupan orang (warga) tidak lepas dari kehidupan sosial yang berelasi satu dengan lainnya dan bersentuhan dengan kegiatan berpolitik. Semua orang Kristen memiliki tanggung jawab dalam masyarakat termasuk tanggung jawab dalam berjemaat sebagai komunitas dalam persekutuan yang disebut gereja.
Menjadi persoalan bagaimana seorang Kristen menempatkan dirinya dalam situasi yang demikian? Adanya presepsi atau pemahaman yang tidak sempurna (salah) dalam mengartikan politik dalam lingkup persekutuan (sebut saja: gereja, komunitas orang percaya) yang memberikan arti “politik” itu sama dengan tindakan yang tidak sesuai dengan Etika Kristen atau tindakan “kotor”.
Pada kenyataannya hambatan sebagian besar kita (sebut saja: gereja, komunitas orang percaya) menganggap bahwa membicarakan, terlibat, mengambil bagian dalam politik itu perlu dihindari sebab:
- Politik itu tabu.
- Politik itu kotor.
- Politik itu jahat.
- Politik itu tidak rohani.
- Politik itu menghalalkan segala cara.
- Politik itu mengubah kawan menjadi lawan .
Akibatnya kita kehilangan kesempatan menjadi bagian dari menjalankan kegiatan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yang melahirkan berbagai kebijakan-kebijakan publik tentang hidup orang banyak termasuk hidup kita orang-orang Kristen
Padahal politik adalah kegiatan yang bertujuan untuk kebaikan dan kebenaran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara atau teorinya politik itu “suci” atau “bersih”
Berpolitik dengan menggunakan Etika Politik Kristiani. Pendekatannya melalui pemahaman yang pasti bahwa segala sesuatu tentang kekuasaan (politik) adalah baik jika didasarkan pada kebenaran. Sebab kekuasaan itu berasal dari Tuhan, lakukan segala sesuatu seperti kepada Tuhan. Kata kuncinya bertindak benar sesuai dengan kenyakinan kita (suara hati nurasi) dan keberpihakan (mengasihi mereka yang terpinggirkan).
Etika Kristen menjadi “standar” dalam berpolitik (baik memperjuangkan kekuasaan, merebut kekuasaan dan melaksanakan kekuasaan serta mempertahankan kekuasaan). Standarnya itu apa? Firman Tuhan. Berpolitiklah dengan menggunakan standar Firman Tuhan, pasti akan berjalan dalam terang Kristus.
Pdt. Joice Ester Raranta, M.Th/Wasekjen DPP MUKI