Diskusi tentang Hoax Perusak Bangsa dengan topik Tegakkan Kedamaian dan Keadilan Papua Tanpa Hoaks. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Lembaga Alkitab Indonesia pada Rabu (8/6) sore. Diskusi ini digagas dan dilaksanakan oleh Pewarna Indonesia sebagai FGD berkelanjutan dan sudah masuk pada seri yang ke-6 tentang Papua.
Pada intinya berbicara bagaimana hoaks dapat menghancurkan bangsa merusak masyarakat dan bahkan menimbulkan peperangan. Menurut data ada lebih dari 200 juta orang Indonesia menggunakan internet dan sebagian besarnya menggunakan dalam aktifitas sosial media yang dapat saja menjadi penyebar hoaks.
Menurut Prof. Dr. Hendri: hoaks pada dasarnya menciptakan pembelahan masyarakat, memunculkan kegaduhan, merusak demokrasi, menciptakan ketegangan, konflik, hingga kekaacauan dan peperangan dan pada akhirnya menghancurkan negara. Dan Indonesia peluang kehancuran itu ada kalau hoaks menguasai masyarakat.
Sementara itu Theo Litay mengatakan bahwa penggunaan internet lebih banyak dilakukan oleh masyarakat dengan durasi waktu sekitar 7 jam 59 detik. Masyarakat menggunakan Youtubi 88% dan Instangram 79% dari jumlah populasi.
Menurut Dorince Meitue (Perwakilan dari Majelis Masyarakat Papua) dalam sharingnya menyatakan bahwa Papua adalah tanah damai. Masyarakat Papua menolak berita hoaks karena Papua adalah tanah yang damai yang tidak ingin ada kegaduhan di Papua.
Diskusi berlangsung dengan baik dan hangat termasuk tanggapan-tanggapan yang disampaikan oleh penanggap. Kiranya sukses diskusi dapat membantu hadirkan papua yang lebih damai dan lebih sejahtera (EM).