STUDI BANDING
KESBANGPOL KABUPATEN BANTUL
KE KESBANGPOL KARANGANYAR
Tahun 2024 merupakan
tahun politik mulai dari Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Legislatif 14
Februari yang dan beberapa bulan ke depan kita akan menyelenggarakan Pemilihan
Kepala Daerah. Partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga demokrasi
tetap sehat dna bebas dari cengkraman para demagog. Namun tidak dapat
dipungkiri bahwa minimnya pemahaman masyarakat mengenai demokrasi kerap menjadi
‘lahan’ subur suara rakyat dimanipulasi. Akibatnya output dari demokrasi kita justru belum mampu menghadirkan sosok yang
kredible yang memahami dengan benar apa dan bagaimana mengelola bangsa?
Demokrasi yang
sejatinya membuka kesempatan bagi partisipasi publik, nyatanya belum disadari
menyeluruh. Kita masih melihat ‘orang baik’ memilih menjadi penonton ketimbang
terlibat dalam kontenstasi politik. Bahkan tidak jarang ‘orang baik’ cenderung
mengambil sikap apolitis. Jika demikian maka pesta demokrasi rentan dengan
konflik bahkan perpecahan. Peristiwa di belakang kita menjadi pengalaman
berharga bagaimana Pilpres dan Pilkada sangat segregatif. Isu-isu perbedaan
(Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) seakan menjadi ‘jimat’ yang mudah memikat
bagi masyarakat minim literasi politik.
DPD
MUKI Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta bertekad mengawal roda
demokrasi supaya berjalan sesuai dengan koridornya. Kamis sd Jumat (6 sd 7 Juni
2024) bertempat di Hotel Grand Bintang Karanganyar dihadiri oleh empat puluh
organisasi yang tergabung di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Bantul solid
menciptakan Pemilihan Kepala Daerah yang kondusif. Pesan penting oleh
Setephanus Heru Wismantara sebagai Kepala Bakesbangpol Bantul menegaskan dua
hal mendasar yaitu:
1.
Organisasi
Masyarakat (MUKI di dalamnya) berperan penting sebagai Pertahanan Keamanan
dalam rangka mengawal Pilkada.
2.
Organisasi
Masyarakat ikut berpartisipasi menjaga keamanan dan sosialisasi kepad awarga
masyarakat.
Pendapat serupa
disampaikan oleh Eka Mardianto (Kepala Bidang Dalam Negeri dan Organisasi
Masyarakat Kesbangpol Karanganyar). Sementara itu Sertu Joko Winarto selaku
Koramil Tawangmangu juga menyampaikan bahwa Organisasi Masyarakat menjadi
komponen yang mendukung kondusivitas dalam hidup bermasyarakat sekaligus
memastikan kehadiran ormas yang cepat tanggap menangani bidang kebencanaan dan
pertahanan. Pesan ketiga narasumber tentu dalam kerangka terciptanya Pilkada
yang kondusif.
Kembali kepada ulasan Pilkada, MUKI menjadi bagian penting yang memperjuangkan nilai-nilai demokrasi yang sehat, dan memperjuangkan politik kemanusiaan yaitu politik yang tidak mensubordinasi ‘liyan’. Bagi rekan-rekan MUKI sangat jelas, bahwa iman harus termanifestasi dalam kehidupan sosial yang menjadi rahmat bagi kehidupan bersama. Dengan begitu politik menjadi bagian tidak terpisahkan dari perspektif teologi. Besar harapan kita semua, bahwa kegiatan semaam ini bukan sebatas himbauan melainkan terimplementasi memujudkan Pilkada yang kondusif dan bebas dari propaganda dan tindakan-tindakan agitatif.
YAW
(Wasekjen 3)