Tepat hari ini, Minggu/29 Maret 2020, telah berjalan 30 hari (satu bulan) status Darurat Corona di Indonesia. Dua bulan lagi tepatnya tanggal 29 Mei 2020 Darurat Corona baru akan berakhir.
Jika Darurat Corona bisa bertahan sampai batas waktu yang telah ditetapkan Pemerintah tersebut. Maka kita telah punya pengalaman berharga melawan Covid-19.
Kita telah dan sedang menjalankan himbauan Pemerintah.
Contoh :
- Ibadah, Belajar, Kerja di/dari rumah.
- Jaga Jarak Aman (Social/Physical Distancing).
- Sering cuci tangan pakai hand sanitizer.
- Pakai masker dan sarung tangan.
- Hidup SEHAT & BERSIH.
Beberapa kegiatan pun banyak ditunda, seperti :
Acara pernikahan yang seyogyanya berlangsung Maret - Mei 2020 diundur jadi Juni 2020 atau bulan berikutnya usai batas waktu Darurat Corona.
Kegiatan yang mengundang kerumunan massa semua ditunda, tanpa kecuali.
Pemerintah pun bertindak cepat.
Anggaran biaya penanggulangan percepatan Covid-19 dijadikan skala prioritas. Termasuk memberi bantuan dan kemudahan kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19.
Maklumat Kapolri diterbitkan untuk mengatur larangan kerumunan massa.
Rakyat mulai sadar pada zaman kemerdekaan bangsa Indonesia bersatu padu memanggul senjata "bambu runcing" melawan/mengusir penjajah. Dan berhasil !!! Pada zaman Now bangsa Indonesia bersatu padu memanggul senjata "peduli sesama" melawan/mengusir Covid-19. Semoga berhasil !!!
Fakta berbicara, bahwa persatuan dan kesatuan itu sangat berharga. Berbeda tetap Satu, berbagai suku, agama, budaya, bahasa tetap Satu. Jika boleh persatuan dan kesatuan itu diterjemahkan menjadi Peduli Sesama.
Peduli Sesama adalah senjata utama kita.
Masa lalu kita melawan musuh yang kelihatan (tentera Belanda, Inggris, Jepang). Kini kita melawan musuh yang tak kelihatan (wabah virus Corona).
Masa lalu "bambu runcing" adalah senjata kita, kini "peduli sesama" adalah senjata kita melalui aksi & perbuatan membantu dan menolong sesama umat manusia.
Terbukti ada seseorang yang mengabaikan Peduli Sesama dengan melanggar himbauan Pemerintah.
Dengan rada sombong dia ikut kerumunan massa. Katanya : "Kenapa saya dilarang ikut beribadah ?". Akhirnya dia terkena virus Corona. Bukan seorang diri dia saja terkena, tapi berdampak dari diri dia menular kepada sesama dan banyak orang.
Peduli Sesama juga ditujukan bagi mereka tenaga/relawan kesehatan yang berjuang tanpa pamrih. Mereka berjuang di garis depan.
Melawan/mengusir/menghalau/menghadapi/mengatasi virus/musuh yang tak kelihatan secara kasat mata.
Salam buat kamu semua. ???
Harapan kita bersama, Covid-19 segera berlalu. Mari kita lanjutkan galang persatuan dan kesatuan. Dengan memanggul senjata PEDULI SESAMA.
Penulis:[Djasarmen Purba, SH - Ketum DPP MUKI]