Tiap-tiap orang dalam suatu keadaan apapun selalu dihadapkan pada suatu pilihan. Terkadang membutuhkan waktu yang lama bagi seseorang untuk menentukan pilihannya dan ada juga yang hanya sebentar saja sudah menetapkan pilihannya. Dalam keadaan tertentu seseorang harus memilih satu diantara beberapa pilihan yang ada dan pilihan yang diambil merupakan hasil dari sebuah keputusan.
Keputusan menjadi penting bahkan sangat penting bagi seseorang dalam bertindak. Kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan tergantung pada kemampuan orang itu menganalisa dalam pikirannya tindakan yang akan diambil. Ada yang mengandalkan kemampuan menganalisa suatu masalah sebelum mengambil pilihan dan ada orang yang mengandalkan naluri untuk mengambil keputusan. Keduanya memang tidak salah, keduanya memang digunakan dalam proses mengambil keputusan.
Kamus bahasa Indonesia memberikan beberapa pengertian untuk menjelaskan arti keputusan, diantaranya sebagai ketetapan atau sikap terakhir atau langkah yang harus dijalankan. Dalam pengertian ini dapat diartikan ada ketetapan, ada kepastian pada sikap diri terhadap sesuatu yang nyata-nyata sedang dihadapi. Ada yang memberi arti lain yaitu sebagai kesimpulan tentang pendapat, dalam hal ini keputusan hanya ada dalam pikiran saja dan karena ia bentuk kesimpulan, maka berhentilah pada taraf pikiran. Masih ada beberapa arti lain dari kata keputusan sekalipun semuanya sama pada akhirnya sampai pada kata akhir yaitu pilihan.
Apakah keputusan diartikan sebagai ketetapan ataupun diartikan sebagai kesimpulan, keduanya menentukan langkah berikutnya untuk memilih jalan yang ditempuh. Kemampuan menganalisa fakta-fakta peristiwa sebelumnya dan naluri yang tajam membaca tanda-tanda, menentukan keputusan yang diambil apakah baik atau buruk. Pengalaman pribadi dan kebersamaan dengan komunitasnya memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan. Itulah sebabnya banyak orang berbeda-beda cara dalam mengambil keputusan dan dalam bersikap.
Tidak mudah mengambil keputusan, tidak mudah dalam bersikap, sebab salah-salah dapat menuai bencana, menuai kecaman, dan bahkan bisa saja menghasilkan penyesalan. Itulah sebabnya untuk mengambil keputusan membutuhkan ketenangan hati dan kepercayaan penuh pada sesuatu yang diyakini benar. Dan tentang kenyakinan ini dipengaruhi oleh keimanan seseorang. Keimanan menyangkut kepercayaan dan kepercayaan menyangkut pemahaman tentang Tuhan dan bahwa Tuhan jugalah yang mengizinkan sesuatu dapat terjadi.
Itulah sebabnya seorang penyair kuno bernama Soleman keturunan Izaraeli dari bangsa Yahudi hidup sekitar tahun 1.500 sebelum masehi pernah menulis "undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN" dan "banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana". Soleman berdasarkan pengalaman hidup di istana raja bersama ayahnya, ia nyakin senyakin-nyakinnya bahwa keputusan yang terjadi adalah berasal dari Tuhan. Sebab itu sebelum bertindak dalam menentukan pilihan renungkanlah lebih dulu segala sesuatu yang menyangkut putusan apa yang akan diambil sehingga tidak ada penyelesalan di kemudian hari.
Tere Liye seorang novelis kelahiran Sumatera Selatan pernah menulis pengalamannya: Hidup ini adalah perjalanan panjang dan tidak selalu mulus. Pada hari ke berapa dan pada jam ke berapa, kita tidak pernah tau, rasa sakit apa yang harus kita lalui. Kita tidak tau, kapan hidup akan membanting kita dalam sekali, membuat terduduk, untuk kemudian memaksa kita mengambil keputusan. Satu, dua keputusan itu membuat bangga, sedangkan sisanya lebih banyak menghasilkan penyesalan.
Ega Mawardin ll MATAHATI