JAKARTA - Tahun 2020 lalu adalah tahun yang berat seluruh warga dunia dan khususnya Indonesia, karena harus berjibaku dengan pandemi Covid 19 yang memakan korban jiwa akibat virus tersebut. Akibat fenomena tersebut, maka dikeluarkanlah kebijakan untuk menjaga jarak satu dengan lainnya untuk mengurangi persebaran Covid 19. Umat Kristen di Indonesia merasakan bagaimana harus berjuang untuk melawan pandemi, dengan harus menjaga jarak, ibadah tatap muka yang dibatasi dan dilakukan secara online. Tentu hal tersebut tidak hanya dirasakan oleh umat Nasrani di Indonesia, namun juga organisasi - organisasi berbasis Kekristenan.
Majelis Umat Kristen Indonesia atau MUKI memasuki awal tahun 2021 juga merasakan bagaimana kehidupan berorganisasi dibatasi oleh ruangan. MUKI yang merupakan organisasi yang beranggotakan para profesional dan rohani awan Nasrani mengadakan pertemuan awal tahun 2021 ini dengan Pertemuan Pengurus DPP dengan Pengurus DPW/DPD/PK serta Pengurus LBH dan Koperasi. Pertemuan tersebut dilakukan dengan aplikasi zoom pada hari Sabtu (30/01/2021) dihadiri hampir 200 orang dari seluruh Indonesia.
Ketua Umum MUKI, Djasarmen Purba,S.H., menjelaskan kepada pihak media melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (01/02/2021), menjelaskan jalannya acara tersebut. Acara menampilkan Refleksi tahunan dari 3(tiga) narasumber mewakili Pengawas dari MUKI, antara lain Laksma (Purn). Drs. Bonar Simangunsong, Msc., mewakili Penasehat MUKI, Mayjen (Purn) Simanjuntak dan KETUM MUKI Djasarmen Purba SH. Dari refleksi ketiga narasumber tersebut menggumuli kegiatan MUKI periode lalu serta mengambil hikmah nya dan menyusun program MUKI di masa depan.
Setiap kegiatan MUKI sejak tahun 2020 awal pemberlakuan PSBB, selalu menghindari aktifitas tatap muka untuk mengikuti pemberlakuan PSBB sampai dengan kebijakan PPKM saat ini.
Djasarmen Purba, S.H., menerangkan bahwa kepengurusan MUKI periode tahun 2016-2021 akan berakhir pada Juli 2021. Dalam rangka periodesasi, DPP MUKI akan membentuk SC dan OC untuk mempersiapkan Munas ke dua yang akan diadakan dengan online (zoom) dan tatap muka terbatas. "Kami mulai membiasakan diri menghadapi pandemi Corona ini, tidak dengan tatap muka dalam mengadakan rapat Kepengurusan MUKI," ujar Djasarmen Purba, SH.
Pandemi yang belum surut dan belum tentu kapan berakhirnya, menurut Djasarmen Purba tidak membuat MUKI untuk mundur dalam pelaksanaan MUNAS Juli 2021. Kebiasaan rapat daring atau online tanpa tatap muka menurutnya menjadi kebiasaan baru yang sudah diterapkan oleh MUKI SC dan OC. Persiapan yang dilakukan untuk Munas MUKI seperti tata-tertib, pembahasan AD/ART dan persiapan teknis (prasarana dan sarana) sudah dipersiapkan.
Ketika ditanya apa ada kendala di masyarakat mengenai pelaksanaan PPKM, Djasarmen Purba mengatakan sesungguhnya pelaksanaan PPKM terkendala jika masyarakat tidak mau kerjasama bersama Pemerintah. "Pemerintah tidak boleh didiamkan kerja sendiri. Virus yang mudah menular harus dilawan secara gotong-royong mengikuti Protokol Kesehatan. Seperti contohnya, daerah yang bertambah angka kasus Covid yaitu daerah yang tidak mengikuti ProKes secara ketat," tegasnya.
Dalam pertemuan pengurus MUKI awal tahun, Sabtu (30/01/2021) yang lalu, Djasarmen Purba menjelaskan bahwa ada menyinggung mengenai MUNAS MUKI. Ketika wacana tersebut dilemparkan, ternyata rekan-rekan dari daerah sangat antusias menyambutnya. "Munas jalan terus pada bulan Juli 2021. Dan kami juga telah menyurati Menteri Agama RI agar bersedia membuka Munas MUKI," katanya mengenai kesiapan dari Munas MUKI tahun ini.
MUKI menurut Djasarmen Purba terus berjuang untuk kepentingan umat nasrani di Indonesia, tidak hanya sebatas kepentingan agama saja. Ia mengajak umat Nasrani bersama umat agama lain mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara. Ia menegaskan tidak boleh digantikan dengan ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila. Lembaga Gereja maupun Ormas menurut Djasarmen Purba harus memikirkan juga bagaimana umat atau anggota jemaat bisa bertahan hidup dalam menghadapi situasi ekonomi dewasa ini. Kegiatan yang MUKI sedang dilakukan saat ini salah satunya mempersiapkan pelatihan-pelatihan di bidang ketrampilan dan pengembangan usaha di bidang ekonomi yang bisa membantu masyarakat kedepannya.
Penulis: [JN]